PROFIL
PROFIL
STANDAR PELAYANAN PUBLIK
STANDAR PELAYANAN PUBLIK
KONTAK
KONTAK
TRANSPARANSI KEUANGAN
TRANSPARANSI KEUANGAN
SATU DATA
SATU DATA
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN

PKK Kota Denpasar Sosialisasikan Pola SIP

PKK Kota Denpasar Sosialisasikan Pola SIP

Posyandu sebagai ujung tombak dalam pelayanan kesehatan harus memiliki data atau catatan dari setiap kegiatan yang telah dilaksanakan. Hal ini untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan. Untuk itu semua kader posyandu harus mengetahui pola sistem informasi posyandu (SIP) sehingga dalam pencatatan benar-benar akurat. Demikian disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. IA Selly D. Mantra saat membuka pelatihan pola SIP bagi kader-kader posyandu se-Kota Denpasar, Selasa (3/6) di Gedung Wanita Santhi Graha.

Tanpa dukungan semua kader program-program yang dilaksanakan PKK tidak akan bisa berjalan dengan baik. Kegiatan-kegiatan pelatihan terus akan dilakukan mengingat sering kali terjadi pergantian kader. "Kami harapkan untuk menghindari miss komunikasi, sehingga hasil pelatihan ini diteruskan pada kader-kader lain," ujar Ny. Selly. Setelah dilakukan evaluasi beberapa program yang dilaksanakan terdapat mis komunikasi. Untuk itu Ny. Selly mengharapkan terus melakukan komunikasi diantara kader sehingga program-program yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik. Lebih lanjut Ny. Selly menambahkan pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan tidak lain untuk memberikan informasi yang tepat pada semua kader sehingga bisa disampaikan pada masyarakat. Dalam kesempatan tersebut Ny. Selly mengharapkan para petugas puskesmas se-Kota Denpasar untuk membantu menditeksi secara dini terhadap anak-anak autis. Saat ini pertumbuhan anak autis sangat tinggi terutama pada usia dibawah lima tahun. "Kami harapkan peran petugas puskesmas untuk lebih mensosialisasikan gejala autis dengan menditeksi secara dini," harap Ny. Selly. Bila menemukan gejala autis sejak dini diharapkan di komunikasi dengan pusat layanan autis yang dimiliki Kota Denpasar. Dengan demikian diharapkan dapat melakukan terapi untuk melakukan penyembuhan. Bila diketahui sejak dini, autis yang terjadi pada anak-anak tingkat kesembuhannya sangat tinggi. Khusus untuk para kader posyandu paripurna agar juga turut memperhatian perkembangan anak balita terutama bisa dilihat saat menyusui. Gejalanya bisa dilihat saat anak menyusui bila tidak ada kontak mata dengan ibu saat menyusui perlu di komunikasikan dengan pusat layanan autis.

Nyonya Andarini Darna saat menyampaikan posyandu menambahkan posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan masyarakat yang bersumber daya masyarakat. Hal ini untuk memberikan kemudahan pada masyarkat untuk memperoleh kesehatan dasar untuk mencegah kematian ibu dan bayi. Menurut Andarini Darna ada lima program pokok yang dilaksanakan diantaranya kesehetan ibu dan anak, KB, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Dalam pelaksanaannya posyandu menyasar bayi, anak balita, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas, ibu menyusui dan pasangan usia subur. Daalam pelaksanaan kegiatan tersebut posyandu mempergunakan sistem tujuh meja yang terdiri dari pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, pelayanan kesehatan, percepatan penganekaragaman pangan dan peningkatan ekonomi keluarga. Ny. Andarini Darna mengharapkan agar mencatat setiap kegiatan yang telah dilakukan untuk mengetahui setiap perkembangan yang terjadi di posyandu tersebut. (Gst)

Tags